.jpg)
Mendana Raya, Juli 2025 — Di balik semangat pengabdian mahasiswa Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) UIN Mataram di Desa Mendana Raya, tersimpan satu nilai utama yang terus dijunjung sejak hari pertama mereka tiba: membangun hubungan yang erat dengan masyarakat. Salah satu langkah awal yang mereka tempuh adalah silaturahmi langsung ke para kepala dusun yang ada di wilayah desa, khususnya di Dusun Panggungan, Mendane, dan Presak.
Kegiatan silaturahmi ini bukan sekadar bentuk sopan santun, tetapi juga ruang dialog yang hangat dan penuh makna. Dalam pertemuan itu, mahasiswa berdiskusi langsung dengan para kepala dusun mengenai rencana pelaksanaan program kerja, terutama terkait kelas belajar atau les yang akan ditujukan bagi anak-anak desa.
Kedatangan mahasiswa disambut dengan tangan terbuka dan senyum hangat oleh para kepala dusun. Tidak ada kesan kaku atau menjaga jarak. Justru sebaliknya, suasana yang terbangun sangat akrab, penuh canda, dan kaya dengan semangat kekeluargaan. Ketiga kepala dusun menunjukkan sikap yang ramah, humoris, dan terbuka terhadap semua inisiatif yang dibawa oleh mahasiswa.
Khusus di Dusun Mendane, Kepala Dusun memberikan pandangan yang sangat menyentuh mengenai pentingnya program belajar bagi anak-anak. “Ini sudah aktivitas anak-anak di sini setelah sore hanya bermain saja,” ungkap beliau dengan nada prihatin. “Jadi program les itu sangat bagus untuk diterapkan.” Ucapan itu menjadi dorongan moral yang kuat bagi para mahasiswa untuk benar-benar merealisasikan program tersebut dengan serius dan sepenuh hati.
Sementara itu, di Dusun Presak, Kepala Dusunnya menekankan pentingnya keterlibatan aktif mahasiswa dalam kehidupan masyarakat. “Yang penting berbaur dengan masyarakat agar dikenal dan semakin dekat,” pesannya singkat, tapi sarat makna. Pesan itu menjadi pengingat bahwa pengabdian tak cukup hanya dengan hadir, tetapi harus benar-benar membaur dan menjadi bagian dari kehidupan warga.
Di tengah perbincangan hangat, para mahasiswa merasa takjub dan bersyukur. Tak sedikit dari mereka yang mengaku sempat merasa gugup sebelum silaturahmi, namun suasana cair yang dibangun oleh para kepala dusun menghilangkan rasa canggung itu seketika. “Kami merasa seperti diterima sebagai keluarga. Mereka tidak hanya menyambut kami sebagai mahasiswa, tetapi sebagai anak-anak yang datang untuk belajar dan berbagi,” ungkap salah satu mahasiswa.
Keseluruhan silaturahmi ini juga memperkuat kesan sejak awal bahwa Desa Mendana Raya adalah desa yang hangat dan terbuka. Bahkan pada masa survei lokasi sebelum penempatan resmi, mahasiswa KKP UIN Mataram sudah merasakan sambutan yang baik dari perangkat desa dan masyarakat.
Silaturahmi yang dilakukan bukan hanya memperlancar rencana kerja, tetapi juga membentuk ikatan emosional yang penting antara mahasiswa dan masyarakat. Dengan pondasi kepercayaan dan dukungan dari para kepala dusun, mahasiswa kini melangkah lebih mantap untuk melaksanakan program-program mereka, khususnya program les belajar untuk anak-anak — demi masa depan desa yang lebih cerah dan terdidik.